
Jakarta, 23 April 2025 – Setelah kemacetan besar di Pelabuhan Tanjung Priok, Pelindo melakukan evaluasi internal yang menghasilkan temuan penting terkait penyebab utama kemacetan. Terminal NPCT1 diketahui melayani aktivitas melebihi kapasitas, sehingga terjadi penumpukan kapal dan truk. Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, menegaskan, “Permasalahan kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok adalah akibat kecerobohan dan ketidakcermatan NPCT1 dalam melakukan perencanaan operasi.”
Kemacetan dipicu oleh bersandarnya tiga kapal bersamaan, peningkatan Yard Occupancy Ratio (YOR), dan alat bongkar muat yang bekerja di luar kapasitas. Terminal lain seperti JICT, KOJA, MAL, dan Terminal 3 tetap beroperasi normal. “Kejadian ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan pembatasan angkutan pada saat Lebaran,” tambah Arif.
Pelindo bersama otoritas pelabuhan segera mengambil tindakan dengan memindahkan sandaran kapal ke terminal lain dan memperketat pengawasan arus barang. Berkat langkah ini, kemacetan mulai terurai pada malam 18 April dan kondisi kembali normal pada dini hari 19 April. “Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan terus meningkatkan kolaborasi agar kejadian serupa tidak terulang,” ujar Arif.
Solusi jangka panjang yang disiapkan Pelindo antara lain membatasi jumlah kapal di NPCT1, mempercepat penerapan TBS dan dual move operation, serta membangun New Priok Eastern Access (NPEA) untuk memperlancar arus barang ke kawasan industri dan mengurangi risiko kemacetan di masa mendatang.
(Redaksi)