
Jakarta, 4 April 2025 — Momen mudik Lebaran 2025 menjadi semakin istimewa bagi masyarakat berkat kehadiran tiket kereta api yang lebih terjangkau. PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat keberhasilan besar dalam pelayanan angkutan Lebaran tahun ini, dengan total 2.829.610 penumpang telah diberangkatkan dan lebih dari 4 juta tiket terjual hingga awal April.
Keberhasilan ini tidak lepas dari peran subsidi BBM yang digelontorkan pemerintah. Tahun ini, pemerintah melalui BPH Migas menetapkan kuota BBM subsidi untuk KAI sebesar 209.809 kiloliter (KL), mengalami kenaikan sekitar 6,7% dibanding tahun lalu.
“Hal tersebut menunjukkan perhatian besar terhadap kelancaran operasional transportasi kereta api di Indonesia, yang memberikan manfaat bagi banyak masyarakat, terutama pada momen mudik Lebaran ini,” ujar Vice President Public Relations KAI, Anne Purba.
Anne menyampaikan bahwa peningkatan kuota subsidi mencerminkan kepercayaan pemerintah terhadap moda transportasi berbasis rel yang efisien dan ramah lingkungan. BBM subsidi ini akan digunakan tidak hanya untuk kereta penumpang, tetapi juga kereta barang.
“Kuota tersebut akan digunakan untuk berbagai jenis kereta api, baik untuk penumpang maupun barang. Peningkatan kuota BBM subsidi ini akan dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan tetap mengedepankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) guna memastikan transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam setiap pengelolaan serta distribusi BBM. Contohnya adalah pada momen Lebaran tahun ini,” tambah Anne.
Dalam mendukung mobilitas selama mudik Lebaran 1446 H/2025, KAI telah menyediakan kapasitas sebanyak 4.591.510 tempat duduk. Sebanyak 2.752.310 kursi, atau hampir 60%-nya, diperuntukkan bagi kereta ekonomi yang menawarkan tarif lebih terjangkau bagi masyarakat.
“Penyediaan kapasitas ini merupakan bentuk komitmen KAI dalam mendukung mobilitas masyarakat selama momen Lebaran, dengan tetap mengedepankan keselamatan, ketepatan waktu, dan kenyamanan perjalanan. Hingga 4 Maret 2025 pukul 07.00 WIB, dari total 530.768 kursi yang tersedia untuk KA Jarak Jauh (PSO), sebanyak 802.886 tiket telah terjual dengan tingkat okupansi mencapai 151,27%,” terang Anne.
Sistem penumpang dinamis, yaitu penumpang yang turun dan naik di antara stasiun awal dan akhir, menjadi penyebab utama tingginya angka okupansi. Kondisi ini juga menunjukkan bahwa tarif murah hasil subsidi BBM sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Per 4 April 2025 pukul 07.00 WIB, tiket KA Jarak Jauh yang terjual telah mencapai 3.431.436 atau dengan okupansi penuh, sedangkan tiket KA Lokal terjual sebanyak 571.975 atau 50% dari kapasitas yang tersedia.
“KAI memperkirakan puncak arus balik akan terjadi pada 6 April 2025 (H+5) dengan jumlah penumpang mencapai 267.613 orang. Oleh karena itu, KAI mengimbau masyarakat yang belum memiliki tiket untuk segera melakukan pemesanan agar mendapatkan jadwal perjalanan yang sesuai,” ujar Anne.
Tren arus balik juga mulai terlihat sejak awal April. Pada 1 April, KAI mencatat 252.898 penumpang, lalu meningkat menjadi 274.186 orang pada 2 April, dan 274.068 penumpang pada 3 April. Sementara pada 4 April ini, hingga pukul 07.00 WIB, telah terdata sebanyak 227.112 orang yang akan bepergian dengan kereta.
“Dengan adanya alokasi BBM subsidi yang meningkat pada tahun ini, tentunya semakin memperkuat peran KAI sebagai penyedia transportasi publik yang terjangkau dan andal bagi masyarakat. Tarif kereta api yang lebih murah, salah satunya berkat dukungan BBM subsidi, memungkinkan lebih banyak pelanggan menikmati perjalanan mudik yang nyaman dan efisien tanpa terbebani biaya tinggi,” tutup Anne. (Redaksi)